Peserta Didik MAN Asahan Sumbangkan Buku Perdananya Untuk Perpustakaan
Kisaran (Humas). Adalah Ihya Ulumuddin peserta didik kelas XII MAN Asahan, menyerahkan karya perdananya yakni dua buah buku yang berjudul “Menatap Dirgantara Yang Sama” dan “Jejak Syukur Meniti Nirwana” ke Perpustakaan Ibnu Hajar MAN Asahan. Penyerahan buku tersebut diterima langsung oleh Kepala MAN Asahan Dra. Hj. Elda Ayumi, M.Si pada saat apel pagi di lapangan madrasah, Rabu (23/4/2025).
Dikesempatan itu, Ihaya Ulumuddin menceritakan bagaimana awal mulanya terinspirasi untuk menerbitkan 2 buah buku sekaligus. Kisahnya berawal dari Ihya mengikuti berbagai even lomba menulis puisi dari media-media sosial. Dari berbagai lomba puisi itu Ihya sering kali memenangkannya dan terkadang mendapatkan buku hasil karya puisi bersama, disitulah kemudian Ihya memiliki keinginan untuk membuat buku.
“Saya mengingat bahwa proses membuat rangkaian puisi itu rumit, sayang sekali kalau tidak disimpan dalam bentuk buku. Ide itu muncul setelah saya mendapatkan buku hasil karya bersama dari even-even lomba yang pernah saya ikuti”, ujar Ihya Ulumuddin.
Ihya Ulumuddin awalnya bingung ingin menerbitkan buku berisi tentang puisi atau cerpen (cerita pendek). Ihya pun berdiskusi dengan beberapa orang guru dan teman-temannya tentang buku apa yang harus Ia buat. Akhirnya banyak saran untuk menulis buku yang berisi cerpen.
“Alhamdulillah buku pertama pun terbit yang berjudul “Menatap Dirgantara Yang Sama”. Buku ini berisi 20 cerpen dengan latar dan tokoh yang berbeda-beda. Ceritanya murni karangan fiksi dan memasukan beberapa unsur sosial budaya dari beberapa daerah di Indonesia, termasuk didalamnya ada Asahan dan Tanjung Balai”, ungkap Ihya.
Setelah buku pertamanya terbit, Ihya berpikir untuk kembali membuat buku yang berisikan puisi-puisi hasil karyanya. Di buku kedua ini Ihya ingin menunjukkan bentuk puisi-puisi yang selama ini membuatnya menang even lomba puisi.
“Khusus di buku kedua saya yang berjudul “Jejak Syukur Meniti Nirwana” ini, saya membuat sekitar 40 puisi. Ada 6 puisi tentang kehidupan pribadi dan sisanya adalah puisi umum. Buku ini membahas makna terdalam arti dari kehidupan dan tujuan kehidupan, yaitu nirwana (surga)”, lanjut Ihya mengungkapkan.
Adapun motivasi utama Ihya Ulumuddin dalam menerbitkan kedua buku tersebut adalah sebagai ungkapan terima kasih kepada MAN Asahan yang telah menghargai raihan prestasinya selama ini. “Buku ini saya berikan sebagai penali kasih dan kenang-kenangan untuk MAN Asahan, sebelum saya beranjak pergi meninggalkan madrasah ini untuk melanjutkan pendidikan saya. Saya harap, adik-adik di MAN Asahan bisa menemukan motivasi dengan membaca buku yang saya tulis ini”, tutupnya.
Sementara itu, Kepala MAN Asahan Elda Ayumi sambil terharu mengungkapkan rasa bangganya, karena mengingat cerita perjuangan Ihya Ulumuddin untuk menerbitkan buku-bukunya itu, Ia haru mencari penerbit sendiri dan harus mengeluarkan dananya sendiri tanpa ada bantuan dari pihak manapun.
“Saya sangat terharu untuk Ihya, seorang anak yang memiliki kehidupan sederhana bisa membuat prestasi yang membanggakan kita semua disini. Saya bangga dengannya, karena hari ini Ihya lebih unggul dari saya dalam hal menerbitkan buku. Saya juga menulis satu buku yaitu Implementasi Moderasi Beragama di Madrasah Aliyah, tapi tidak diterbitkan secara masal, hanya untuk koleksi perpustakaan MAN Asahan saja”, ujar Elda Ayumi.
Dikesempatan itu juga Elda Ayumi menyatakan bawah Ia selalu siap untuk mendukung prestasi para peserta didiknya. Ia juga menyatakan siap untuk mengalahkan kepentingan pribadinya demi prestasi peserta didik dan prestasi madrasah. “Ananda semuanya, Saya siap untuk mendukung prestasimu, saya siap mengalahkan urusan pribadi saya, hanya untuk pengabdian dibidang pendidikan dan kemajuan prestasi di madrasah ini”, ujarnya melanjutkan.
Setelah Ihya Ulumuddin lulus dari MAN Asahan, Elda Ayumi berharap ada lagi Ihya-Ihya yang baru muncul di MAN Asahan. “Jadi Ihya, disaat dirimu nanti meninggalkan madrasah ini, saya berharap semoga Ihya-Ihya yang lain muncul di MAN Asahan ini. Dan kami doakan semoga Ihya Ulumuddin kedepannya berhasil meraih cita-cita yang diimpikannya”, pungkas Elda Ayumi. (wd)