Berita UtamaSekilas Madrasah

MAN Asahan Terapkan Sistem Barcode di Laboratorium Biologi untuk Dukung Digitalisasi Madrasah

Kisaran (Humas). MAN Asahan mulai menerapkan sistem barcode pada peralatan praktik di Laboratorium Biologi sebagai langkah nyata menuju digitalisasi madrasah. Barcode tersebut ditempel di lemari-lemari penyimpanan alat praktikum agar proses pendataan lebih tertib dan efisien. Inovasi ini menjadi bagian dari upaya modernisasi manajemen laboratorium yang sebelumnya masih dilakukan secara manual. Dengan adanya barcode, seluruh data peralatan dapat diakses lebih cepat dan akurat oleh guru dan peserta didik.

Pengadaan barcode di Laboratorium Biologi MAN Asahan mulai diterapkan pada 11 September 2025. Kepala MAN Asahan, Dra. Hj. Elda Ayumi, M.Si., menyampaikan bahwa penerapan sistem barcode ini merupakan bentuk komitmen madrasah dalam mewujudkan lingkungan belajar yang berbasis teknologi. Ia menambahkan bahwa digitalisasi sarana pendidikan perlu dilakukan agar madrasah dapat bersaing di era modern. “Program ini juga menjadi bukti bahwa MAN Asahan terus berinovasi untukmeningkatkan kualitas layanan pendidikan”, ungkapnya, Kamis (23/10/2025).

Sistem barcode diterapkan untuk mempermudah guru dan peserta didik dalam mengetahui jenis serta jumlah peralatan praktik yang tersedia di laboratorium. Selama ini, proses pendataan alat secara manual sering memakan waktu dan berisiko menimbulkan kekeliruan. Dengan adanya sistem barcode, informasi mengenai alat dapat diakses hanya dengan memindai kode menggunakan perangkat digital. “Selain efisien, sistem ini juga mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan inventaris sekolah”, ujar Elda Ayumi.

Proses penerapan sistem barcode ini merupakan inovasi dari Kepala Laboratorium Biologi, Indah Pratiwi, S.Pd., yang menggagas ide digitalisasi inventaris alat praktikum. Bersama tim laboratorium, Ia memastikan setiap lemari peralatan diberi label barcode yang terhubung dengan data inventaris digital berisi daftar alat, kondisi, serta jumlah peralatan yang tersimpan di dalamnya. Tim laboratorium juga memastikan bahwa setiap barcode berfungsi dengan baik dan mudah dipindai. Dengan cara ini, data inventaris dapat diperbarui secara otomatis setiap kali alat digunakan atau dikembalikan.

Penerapan sistem ini mendapat apresiasi langsung dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Asahan, H. Abdul Manan, M.A., saat melakukan kunjungan ke MAN Asahan. Dalam kunjungannya, beliau meninjau langsung proses penggunaan barcode di Laboratorium Biologi. Beliau memberikan apresiasi atas langkah inovatif tersebut dan menyampaikan bahwa MAN Asahan telah menjadi contoh nyata penerapan digitalisasi madrasah di tingkat kabupaten.

Selain itu, Ketua Tim Kurikulum Bidang Pendidikan Madrasah, H. Syawaluddin Matondang, S.E.,M.M., juga berkunjung ke Laboratorium Biologi untuk melihat langsung penerapan sistem barcode. Dalam kunjungannya, beliau turut mengapresiasi inovasi ini dan menyampaikan bahwa langkah tersebut sejalan dengan semangat penguatan tata kelola pendidikan berbasis teknologi di madrasah.

Melalui penerapan sistem barcode di Laboratorium Biologi, MAN Asahan berharap pengelolaan sarana dan prasarana menjadi lebih tertib, efisien, dan transparan. Inovasi ini sekaligus memperkuat citra madrasah sebagai lembaga pendidikan yang responsif terhadap perkembangan zaman. “Ke depan, madrasah berencana memperluas penerapan barcode ke laboratorium lain seperti Fisika dan Kimia”, lanjut Elda Ayumi.

Melalui inovasi ini, MAN Asahan membuktikan komitmennya dalam mendukung pelaksanaan Asta Protas Kementerian Agama, khususnya poin Transformasi Digital Layanan Madrasah dan Peningkatan Mutu Pendidikan Agama dan Keagamaan. Dengan demikian, MAN Asahan semakin mantap melangkah menuju madrasah digital yang unggul, modern, dan berdaya saing tinggi. (*)